Af'alul syuru'
Fi’il yang dipakai untuk menunjukkan makna syuru’ (memulai pekerjaan ) dan fi’il ini banyak, seperti lafazh
طَفِقَ,عَلِقَ, اَنْشَأَ, اَخَذَ,جَعَلَ
طَفِقَ زَيْدٌ يَدْعُوْا = zaid mulai berdo’a
علق يفعل كذا = Dia mulai mengerjakan demikian
اَنْشَأَ السَائِقُ يَحْدُوْا = Supir itu mulai menggerakkan hewan kendaraannya
جَعَلَ يَتَكَلَّمُ =
Dia mulai berbicara
Semua fi’il jenis ini beramal seperti amal kana, yaitu merafa’kan mubtada dan me-nasabkan khabarnya. Hanya saja khabarnya wajib berbentuk fi’il mudhari yang di akhirkan dari fi’ilnya dengan merafa’kan dhamir (yang merujuk) ke isim-nya secara ghaib, contohnya :
كَادَالفَقْرُاَنْ يَكُوْنَ كُفْرًا = hampir saja kefakiran itu membawa kekufuran
Menyertakan huruf An
Wajib menyertakan khabar dengan huruf an bilamana fi’il itu حَرى dan اِخْلَوْلَقَ
Seperti contoh :
حَرَى زَيْدٌ اَنْ يَقُوْمَ = Pantaslah bagi zaid untuk berdiri
اِخْلَوْلَقِ السَّمَاءُ اَنْ تُمْطِرَ = Hampir saja langit menurunkan hujan
Dan wajib khabarnya dibebaskan dari huruf an sesudah fi’il-fi’il syuru’ ( memulai pekerjaan), seperti dalam contoh :
وَطَفِقَايَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا
“ dan mulailah keduanya menutupinya” ( Al-A’raf :22 )
cukup banyak mengenai khabar lafazh ‘asaa dan ausyaka yang disertai dengan an seperti dalam firman-Nya
فَعَسَى الله اَنْ يَأْتِيَ بِالفَتْحِ
“ Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (Kepada Rasul-Nya). (Al-Maidah : 52 )
Dan juga seperti dalam sabda Nabi SAW :
يُوْشِكُ اَنْ يَقَعَ فِيْهِ = Hampir saja orang itu terjerumus pada perbuatan yang dilarang.”
Cukup banyak mengenai khabar lafazh kaada dan karaba yang di bebaskan dari an, seperti dalam firman-Nya :
وَمَا كَادُوْا يَفْعَلُوْنَ
“Dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.” ( Al-Baqarah: 71 )
copas dari
www.erieltala.co.cc & group wA
Menambah Pengetahuan...
BalasHapus